Pekanbaru,
(AntaraRiau-News) - Sejumlah warga yang berdomisili di Kecamatan Rumbai
dan Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, Riau, kesulitan
mendapatkan minyak tanah untuk berbagai keperluan sehari-hari.
"Kami agak kesulitan mencari minyak tanah, padahal biasanya banyak dijual di kedai setempat," kata Ny.Jumarni (39) warga Kelurahan Sri Meranti, Rumbai ditemui di Pekanbaru, Jumat.
Dia mengatakan, sejak dua hari terakhirnya minyak tanah sulit didapat, padahal biasanya persediaan cukup pada warung terdekat.
Pernyataan Jumarni tersebut terkait pedagang eceran minyak tanah di Kota Pekanbaru menaikkan harga yang semula hanya Rp8.000/liter kemudian menjadi Rp9.500/liter.
Meski saat ini warga Rumbai telah mengunakan gas elpiji untuk kepeluan memasak tapi persediaan minyak tanah pada tiap rumah harus ada, sebagai antisipasi bila penjualan gas mengalami kendala.
Pendapat serupa juga dialami Ny. Warsin (40) dan Ny. Tini penduduk Limbungan, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, mereka mengalami kesulitan mendapatkan minyak tanah.
Bahkan pada keluarga tertentu, mereka tidak memelukan gas tetapi minyak tanah meski harganya relatif mmahal, termasuk para beberapa pemilik rumah makan.
Pemilik rumah makan dan ibu rumah tangga ada juga yang mengunakan kayu bakar untuk memasak aneka makanan, tentunya dengan bantuan minyak tanah.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkot Pekanbaru, Elsabrina ketika dikonfirmasi mengatakan pihaknya akan menurunkan petugas untuk memantau ke lokasi dalam mencari tahu kendala pendistribusian minyak tanah tersebut.
"Petugas nanti kami terjunkan ke Rumbai, agar warga tidak kesulitan lagi mendapatkan minyak tanah," katanya.
"Kami agak kesulitan mencari minyak tanah, padahal biasanya banyak dijual di kedai setempat," kata Ny.Jumarni (39) warga Kelurahan Sri Meranti, Rumbai ditemui di Pekanbaru, Jumat.
Dia mengatakan, sejak dua hari terakhirnya minyak tanah sulit didapat, padahal biasanya persediaan cukup pada warung terdekat.
Pernyataan Jumarni tersebut terkait pedagang eceran minyak tanah di Kota Pekanbaru menaikkan harga yang semula hanya Rp8.000/liter kemudian menjadi Rp9.500/liter.
Meski saat ini warga Rumbai telah mengunakan gas elpiji untuk kepeluan memasak tapi persediaan minyak tanah pada tiap rumah harus ada, sebagai antisipasi bila penjualan gas mengalami kendala.
Pendapat serupa juga dialami Ny. Warsin (40) dan Ny. Tini penduduk Limbungan, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, mereka mengalami kesulitan mendapatkan minyak tanah.
Bahkan pada keluarga tertentu, mereka tidak memelukan gas tetapi minyak tanah meski harganya relatif mmahal, termasuk para beberapa pemilik rumah makan.
Pemilik rumah makan dan ibu rumah tangga ada juga yang mengunakan kayu bakar untuk memasak aneka makanan, tentunya dengan bantuan minyak tanah.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkot Pekanbaru, Elsabrina ketika dikonfirmasi mengatakan pihaknya akan menurunkan petugas untuk memantau ke lokasi dalam mencari tahu kendala pendistribusian minyak tanah tersebut.
"Petugas nanti kami terjunkan ke Rumbai, agar warga tidak kesulitan lagi mendapatkan minyak tanah," katanya.
Adityawarman