Pontianak, Kompas - Harga isi ulang elpiji bersubsidi 3
kilogram di beberapa daerah Kalimantan Barat Rp 35.000 per tabung. Meski
mahal, masyarakat terpaksa membeli elpiji karena sulit mendapat minyak
tanah.
Demikian dikatakan sejumlah warga di pedalaman Kalbar,
seperti Kabupaten Bengkayang, Sintang, dan Kapuas Hulu, Minggu (15/4).
Harga yang ditanggung warga pedalaman itu berbeda jauh dibandingkan
dengan di pangkalan Kota Pontianak, ibu kota Provinsi Kalbar, yakni Rp
12.750 per tabung 3 kilogram.
Kurniawati (35), warga Desa Nanga
Semangut, Kecamatan Bunut Hulu, Kapuas Hulu, mengatakan, harga elpiji
tidak menentu, tergantung dari persediaan di pengecer. Kalau pasokan
banyak, harga turun menjadi Rp 30.000 per tabung. Namun, kalau pasokan
sedikit, harga elpiji Rp 35.000 per tabung.
”Masyarakat terpaksa
membelinya juga walaupun sangat mahal karena minyak tanah juga sulit
diperoleh. Kalaupun ada, harganya Rp 10.000 per liter. Kami bingung,
katanya kami diarahkan memakai gas, tetapi harganya mahal sekali,”
katanya.
Di Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, menurut
Ketua Badan Perwakilan Desa Semunying Jaya Jamaludin, elpiji diperoleh
dari Pasar Seluas, Bengkayang, atau pasar di Sambas melalui sungai
sehingga pasokannya tidak tentu. ”Kalau mahal begitu, subsidinya ada di
mana?” ujar Jamaludin.
Di Desa Embaloh Hulu, Kapuas Hulu, meski
sudah mendapat paket kompor gas dan tabung elpiji, warga tidak bisa
menggunakannya. Di sana, tidak ada agen atau pengecer untuk tabung isi
ulang. ”Warga Embaloh Hulu memilih pakai elpiji dari Malaysia karena
mudah diperoleh. Harga elpiji 14 kilogram dari Malaysia Rp 120.000-Rp
130.000 per tabung,” kata Camat Embaloh Hulu Hermanus.
Sales
Representative LPG PT Pertamina Wilayah Kalbar Valino mengaku saat ini
baru ada dua stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBE) di Kota
Pontianak. Dari sana, tabung elpiji baru didistribusikan ke satu kota
dan 12 kabupaten di Kalbar. ”Untuk memberi kepastian harga, Gubernur
Kalbar menetapkan HET elpiji di tiap kabupaten. Seperti di Sintang Rp
20.000 per tabung,” kata Valino. (aha)