TANJUNG REDEB- Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM)
di Kabupaten Berau saat ini berimbas dnegan melambungnya harga minyak
tanah. Saat ini, harga minyak tanah di berau per liternya mencapai
antara Rp13 ribu hingga Rp15 ribu.
Kelangkaan minyak tanah yang menyebabkan melabungnya harga, itu baru
terjadi sekitar sepekan ini. Pasalnya, minyak tanah saat ini sulit
didapatkan oleh para pengecer di agen-agen yang ada di Berau. Diketahui,
minyak tanah merupakan salah satu bahan kebutuhan utama para ibu rumah
tangga (IRT) di Berau.
”Apa yang terjadi di Kabupaten Berau saat ini, belum selesai karena
sulitnya mendapatkan BBM serta harganya yang luar biasa. Sekarang
giliran minyak tanah lagi yang mengalami kelangkaan dan bahkan haraganya
pun selangit untuk bisa mendapatkannya,” kata Roni, warga Berau saat
ditemui membeli minyak tanah di salah satu agen di Jalan Murjani Tanjung
Redeb, Minggu (22/4).
Menurutnya, minyak tanah merupakan salah satu kebutuhan dapur warga
Berau untuk bisa memasak. Karena tidak semua warga atau masyarakat Berau
menggunakan gas elpiji dan itu hanya digunakan sebagian masyarakat. Di
Berau saat ini warganya masih banyak yang menggunakan kompor minyak
tanah.
Sermentara itu, dari salah satu pengecer mengungkapkan, sebelumnya
pada awal April hingga seminggu ke depannya minyak tanah masih lancar
saja diantarkan oleh agen terdekat. Namun, belakangan ini tidak pernah
lagi diantarakan.
Saat ditanyakan ke agen, alasannya minyak tanah sampai saat ini belum
masuk, sehingga kekosongan yang terjadi. Hal itu bukan hanya di satu
agen saja, namun hamper smeua agen di berau.
Di dalam hal ini, katanya, seharusnya instansi terkait sudah mulai
memeriksa di lapangan dan mencari apa penyebab dari kelangkaan minyak
tanah ini. Pasalnya, dengan kelangkaan ini, tidak saja harga yang naik,
namun untuk mendapatkanya pun sangat sulit.
”Secara pribadi kita berharap kelangkaan minyak tanah ini jangan
sampai terjadi seperti kelangkaan BBM yang sampai berlarut-larut.
Apabila ini terjadi, tidak tahu apa yang harus warga lakukan. Kita
berharap kepada Pemkab Berau, khususnya instansi terkait bisa segera
turun ke lapangan,” kata Rony. (sp)