Masyarakat Kateman, Inhil mengeluhkan mahalnya harga minyak tanah. Mereka harus beli dengan harga mahal, Rp 12 ribu perliter.
Riauterkini-TEMBILAHAN-Masyarakat
di Kecamatan Kateman mengeluhkan sulitnya memperoleh minyak tanah
(Mitan), kalau pun ada harganya sangat mahal mencapai Rp 12 ribu
perliter.
Menurut pengakuan warga saat ini memang mereka sangat sulit mendapatkan
Mitan, kalau pun ada dijual eceran di warung-warung, maka harganya
sangat tinggi, bisa mencapai Rp 12 ribu perliternya.
“Saat ini minyak tanah sangat sulit diperoleh, kalau pun ada dijual
harganya mencapai Rp 12 ribu perliternya,” ungkap Bujang, warga Kateman
kepada riauterkini.com, Kamis (19/4/12).
Menurutnya, langkanya minyak tanah ini menyebabkan warga kesulitan,
karena saat ini di desa-desa masih banyak warga yang memasak menggunakan
minyak tanah dan untuk menghidupkan lampu teplok, bagi desa yang belum
tersentuh jaringan listrik kalau malam hari.
“Kan tidak semua warga memasak menggunakan kompor gas bantuan pemerintah
itu, kalau di kampung masih banyak yang menggunakan kompor. Juga bahan
bakar lampu teplok untuk penerangan pada malam hari,” sebutnya.
Camat Kateman, Yuliargo ketika dikonfirmasi riauterkini.com terkait
kelangkaan minyak tanah di Kecamatan Kateman ini menyatakan bahwa
sulitnya mendapatkan Mitan ini, karena memang jatahnya dikurangi sejak
berlakunya konversi minyak tanah ke elpiji.
“Kalau dikatakan langka, ya karena memang sekarang kan jatah kuota
minyak tanah dikurangi sejak diberlakukannya konversi minyak tanah ke
elpiji,” jawabnya kepada riauterkini.com, Kamis (19/4/12).
Apalagi, tambahnya, jatah kuota minyak tanah bagi Kecamatan Kateman juga
disuplai ke 32 pangkalan BBM di Kecamatan Pelangiran, Mandah, Pulau
Burung dan Teluk Belengkong.***(mar)