KOTAWARINGIN TIMUR--BN: DI Tengah kelangkaan dan
mahalnya harga minyak tanah di Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim),
hingga mencapai Rp7.000 per liter membuat kalangan tertentu
memanfaatkannya untuk mencari keuntungan...
Masyarakat, terutama ibu rumah tangga dan pedagang kecil diingatkan berhati-hati.
Sebab,
saat ini ada kejahatan baru oleh orang yang mengaku penjual minyak
tanah dan menjanjikan mampu memasoknya dengan harga murah.
Tawaran itu tentu sangat menggiurkan di tengah krisis minyak tanah akhir-akhir ini.
Dua
orang pedagang makanan bernama Bustami Hamid, 54 dan Nur, 49, warga
Jalan Sudirman, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, nyaris ditipu oleh
seseorang yang mengaku mampu menyediakan minyak tanah harga murah.
Peristiwa
penipuan itu terjadi pada Jumat (16/3) siang. Menurut Nurman, saat itu
ia sedang di warungnya dan kedatangan seorang lelaki memakai motor tanpa
nomor polisi.
Lelaki berperawakan tinggi besar itu menawarkan minyak tanah dengan harga Rp4.300 per liter.
“Dia
menawarkan satu jeriken isi 35 liter seharga Rp150 ribu. Tentu saja
kami berminat mengambilnya, karena harganya miring dan saat ini minyak
tanah langka,” tutur Nur.
Kecurigaannya muncul, ketika penjual
gadungan itu mengatakan minyak tanah yang akan dijual sedang diisi di
pangkalan. Sambil menunggu pesanan diantar pembeli diberi kupon.
Menyadari gelagat penipuan, ia membatalkan pembelian dan meminta kembali
uang Rp300 ribu untuk pembayaran 70 liter minyak tanah.
Korban
lainnya, Ahmad, 38, warga Komplek PEPABRI Kecamatan Mentawa Baru
Ketapang, juga menjadi korban aksi penjual minyak tanah gadungan itu.
Bahkan, ia sudah tertipu Rp150 ribu.
“Saya tidak mengecek kembali
ketika penjual itu menyerahkan minyak tanah satu jiriken. Satu hari
setelahnya, saat akan kami gunakan ternyata isinya hanya air,” ungkap
dia, kemarin.
Terkait kejadian ini, Ketua Komisi II DPRD Kotim Otjim
Supriatna, mengatakan pemkab harus meningkatkan kerja sama dengan
aparat kepolisian, agar masyarakat tidak menjadi korban. (B-6)