Tabung Elpiji 12 Kg Meledak, 2 Tewas



Saturday, 17 March 2012
TEMANGGUNG – Dua orang tewas dan delapan lainnya luka parah setelah tabung elpiji ukuran 12 kilogram (kg) di rumah Hadi Rusmin, 62, warga Kampung Coyudan Utara RT 03/RW 14,Kelurahan Parakan Kauman,Kecamatan Parakan, Temanggung,meledak.


Peristiwa yang terjadi dini hari kemarin itu juga menghancurkan tiga rumah warga,dua di antaranya rata tanah, yakni rumah semipermanen milik Asdullah dan Pardi.Sementara rumah Hadi Rusmin, separuh lebih bangunannya rusak. Dua korban tewas adalah Sudarti, 56, dan anaknya Asti Firya, balita berumur empat tahun. Keduanya tewas setelah tertimpa bangunan rumah yang roboh akibat ledakan tersebut. Delapan korban luka lainnya antara lain Mualimin, 35,Wartini, 60,Sapto Andi Pamungkas, 15,Sabaniyah,37,Solihatun Nadifah, 8,Hadi Rusmin,62,Asdullah, 61,dan Fatimah,80.

Seluruh korban luka parah tersebut dibawa ke Rumah Sakit Kristen (RSK) Ngesti Waluyo, Parakan untuk mendapat perawatan. Dua korban meninggal dunia juga ikut dibawa ke rumah sakit. Informasi di lokasi kejadian, tabung elpiji 12 kg di dapur rumah Hadi Rusmin meledak sekitar pukul 02.10 WIB.Peristiwa itu bermula saat istri Hadi Rusmin,Suwarti hendak merebus air dengan kompor gas. Saat menyalakan kompor,tibatiba tabung elpiji meledak. Menurut tetangga korban, Tusriyati,38,ledakan itu mengakibatkan rumah korban roboh dan menimpa dua rumah tetangga di belakangnya,yakni rumah Asdullah dan Pardi.

Ledakan itu cukup keras hingga mengagetkan warga yang sedang tertidur lelap. “Saat itu Ibu Suwarti yang bekerja sebagai pedagang jamu gendong akan merebus air.Kegiatan itu biasa dia lakukan setiap hari. Namun, tibatiba tabung gasnya meledak,” paparnya. Saksi lain,Yulianto, 33, menuturkan, beberapa saat setelah ledakan, warga yang terkejut langsung datang ke lokasi. Mereka berusaha menolong para korban. Sebagian warga lainnya melapor ke Polsek Parakan. Tim gabungan dari Koramil, Polres Temanggung, Polsek Parakan, dan tim SAR dibantu warga bahu-membahu menolong para korban.

Mereka akhirnya berhasil mengevakuasi semua korban sekitar pukul 06.15 WIB. Menurut Direktur RSK Ngesti Waluyo Parakan, Lilik Setyawan, delapan korban selamat rata-rata mengalami luka bakar dan memar akibat tertimpa benda keras.Tiga dari delapan korban luka harus menjalani rawat inap,yakni Asdullah, Mualamin,dan Wartini. Lima korban lainnya sudah diperbolehkan pulang, tapi harus menjalani rawat jalan.

“Dari hasil pemeriksaan, tiga korban itu harus dirawat lebih intensif,yaitu Mualimin karena menderita luka sobek di bagian dahi,Asdullah menderita luka di tangan kanan, dan Wartini karena luka bakar di bagian wajah, punggung, tangan, dan kaki,” ungkap Lilik seusai mendampingi Wakil Bupati Temanggung Budiarto yang menjenguk para korban. Kapolres Temanggung AKBP Susilo Wardono menerangkan, polisi masih menyelidiki peristiwa tersebut.Petugas juga sudah melakukan olah tempat kejadian dan memasang garis polisi di lokasi kejadian.

“ Petugas masih menyelidiki penyebab tabung gas tersebut meledak.Kami akan memeriksa saksi-saksi,”ucapnya. Wakil Bupati Temanggung Budiarto mengatakan,pemkab akan membantu semua biaya pengobatan para korban di rumah sakit. Pemkab juga akan berusaha memberikan santunan kepada keluarga korban yang meninggal dunia. m abduh