Banyak Kompor Gas Bantuan Pemerintah di Bengkalis Rusak


Para penerima bantuan kompor gas program konfersi minyak tanah di Bengkalis mengeluhkan buruknya kualitas. Baru 5 bulan dipakai sudah banyak rusak.

Riauterkini-BENGKALIS- Warga Bengkalis mengeluhkan kondisi alat kompor gas pasca realisasi konversi minyak tanah ke gas Elpiji 3 (tiga) kilogram (KG) beberapa waktu lalu. Ternyata, baru sekitar 5 (lima) bulan pemanfaatan kompor khusus gas 3 KG disubsidi oleh pemerintah itu gampang rusak dan terkesan tidak berkualitas. Tidak hanya itu, warga juga memilih tidak memanfaatkan paket konversi yang terdiri dari kompor itu, karena dinilai lebih membahayakan.

Seperti dituturkan Sri (23), warga Desa Jangkang Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis. Ibu satu anak ini mengungkapkan, paket konversi terdiri dari kompor yang diterimanya sejak bulan Oktober 2011 lalu, saat ini sudah mengalami kerusakan di bagian perapian yang terbuat seperti dari kaleng, walaupun kerap dibersihkan.

Kondisi tersebut, Sri menjadi was-was ketika akan menggunakan kompor gas itu, karena takut membakar selang gas yang tersambung dengan tabung.

“Kok, cepat rusak ya bang. Nak memasak pun jadi was-was kalau menggunakan kompor ini. Sekarang kalau memasak lebih memilih kayu bakar daripada menggunakan kompor ini, harus sekejab-sekejab dimatikan, takut terkena selang karena bagian yang ada apinya rusak parah,” ujarnya saat berbincang dengan riauterkini.com di kediamannya, Ahad (25/3/12).

Berbeda halnya dengan Nani (70), ia lebih memilih mengganti kompor gas tersebut daripada menggunakannya. Nenek ini beralasan, takut dan ragu-ragu untuk memakainya, sehingga sengaja tidak masang peralatan kompor yang dibagikan kepadanya beberapa waktu lalu itu.

Nani lebih memilih menyimpan dan menggantikannya dengan kompor yang lebih aman untuk digunakan, ketimbang kompor bantuan dari pemerintah tersebut.

“Ada di rumah masih disimpan. Karena ragu-ragu nak memakainya. Jadi diganti saja dengan yang lebih dirasa aman,” ucapnya.***(dik)