Warga Tarakan Mulai Kesulitan Mendapatkan Minyak Tanah

Sabtu , 17 Maret 2012 18:06:03
 
KBRN, Tarakan : Gejolak BBM bersubsidi khususnya minyak tanah di Tarakan, mulai di rasakan masyarakat, karena adanya wacana subsidi akan dicabut, setelah program konversi minyak tanah ke gas sudah berjalan.
Bahkan ibu-ibu rumah tangga harus antri sejak pagi, demi mendapatkan minyak tanah 3 liter dengan harga Rp10.000,- hingga Rp15.000, bahkan terkadang sudah antri lebih dari 2 atau 3 jam tidak dapat minyak tanah.
Ibu Rini warga kelurahan Juwata laut, kecamatan Tarakan utara kepada RRI hari ini, Sabtu (17/3) misalnya, sudah 4 hari mencari minyak tanah diwilayahnya, tidak ada pengecer yang buka, sehingga masih menggunakan minyak tanah yang ada dikompor meskipun sudah menipis.
Pihaknya meminta aparat dan instansi terkait untuk melakukan pengawasan dan penindakan, karena disinyalir akan ditimbun dan baru dijual setelah BBM subsidi dinyatakan naik.
Sementara itu, kepala kantor Satpol PP, Dison mengatakan, pihaknya sudah mendapat keluhan dari masyarakat di beberapa tempat termasuk wilayah Juwata, sehingga tim deteksi dini sudah melakukan pemantauan, dalam membuktikan sebelum dilakukan tindakan.
"Pihaknya berharap masyarakat yang kesulitan mendapatkan minyak tanah, karena pihak pengecer tidak mau menjual, setelah mendapat jatahnya, dapat melaporkan ke kantor Satpol PP untuk ditindak dan diproses dengan dugaan penimbunan", ujar Dison sore ini, Sabtu (17/3). (Rustam/LL/WDA)
(Editor : Waddi Armi)