Kompor Meledak Lagi

BOGOR - BANYAKNYA peristiwa ledakan tabung gas di beberapa wilayah membuat warga Bogor khawatir. Karenanya, Komisi B DPRD memberikan perhatian serius guna mengantisipasi terjadinya ledakan tabung gas di Kota Bogor. Kemarin, Komisi B dan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Bogor melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa kios dan pangkalan elpiji di Kota Bogor.

Komisi B dan Disperindagkop memulai penyisiran di kawasan Batutulis dan Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan. Di kios ini, ditemukan fakta mencengangkan. Ratusan tabung gas tak memiliki label standar nasional Indonesia (SNI), terutama tabung berukuran tiga kilogram.

Tim gabungan itu melanjutkan sidaknya ke sebuah pangkalan milik Sandi di kawasan Bondongan. Di tempat ini, lagi-lagi ditemukan tabung tak ber-SNI. Selain itu, berat tabung juga kurang dari ketentuan. “Ini hanya 7,5 kg, seharusnya beratnya 8 kg. Ini isinya kurang,” terang anggota Komisi B, Muaz HD.

Sementara itu, pemilik pangkalan Sandi mengaku bila dirinya hanya menjual gas elpiji. Ia mengaku tak tahu standar tabung dan layak atau tidaknya. “Saya hanya menjual. Tabung ini dikirim agen dan kami tak pernah berani mengutak-atik isi ataupun lainnya,” terangnya, seraya menambahkan bahwa dirinya hanya membantu para pedagang yang menggunakan motor yang berkeliling ke kampung- kampung.

Setelah itu, sidak dilanjutkan ke kawasan Cipaku dan Pamoyanan. Hal yang sama ditemukan di beberapa pangkalan. Selain tak ber-SNI, berat yang beban tabung yang kurang.Tabung yang sudah penyok juga ditemukan.

Begitu pula hasil temuannya di pangkalan elpiji di Cilendek Barat. Sidak tersebut dipimpin Ketua Komisi B Budi Sulistio, didampingi Nanny Ratnwaty dan Muaz. Sedangkan dari Disperindagkop, hadir Kasi Barang dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) M Sanusi dan Kasi Perdagangan Suminto.

Melihat hasil temuan itu, Budi Sulistio menyatakan bahwa Komisi B akan mendesak Pertamina dan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) segera menarik peredaran ratusan tabung gas beserta perlengkapannya yang tak layak atau tak ber-SNI.

Berdasarkan hasil temuan saat sidak, hampir 50 persen tabung gas yang ada di sejumlah agen dan pangkalan gas elpiji di Kota Bogor tak layak edar.

“Bahkan di tiga pangkalan, kami menemukan sedikitnya lima tabung tiga kilogram bocor. Jika ini dibiarkan, berapa nyawa yang terancam,” ujar Budi di sela-sela sidak ke sejumlah agen dan pangkalan gas elpiji di beberapa pasar dan kios di Kota Bogor
sumber : www.bogor.net