Jakarta (ANTARA News) -
Sebanyak 82 rumah di Jalan Letjen Suprapto RT 01 hingga RT 04/02,
Kelurahan Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat hangus terbakar, Kamis
pagi.
Kebakaran hebat melanda
pemukiman padat di wilayah Jakarta Pusat ini diduga berasal dari tabung
gas yang meledak milik salah seorang warga.
Kasie
Operasi Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan
PB) Jakarta Pusat, Ahmad Lamping mengatakan, penyebab kebakaran masih
diselidiki, namun diduga berasal dari kompor gas yang meledak.
Ahmad
Lamping menambahkan, kebakaran di Kelurahan Cempaka Baru ini
mengakibatkan sebanyak 82 rumah hangus terbakar dan terdapat 650 jiwa
atau sebanyak 200 kepala keluarga (KK) menjadi korban di RT 01 hingga RT
04/RW 02.
"Api berhasil dipadamkan satu
setengah jam kemudian. Saat ini petugas tengah melakukan proses
pendinginan," kata Ahmad di Jakarta.
Dikatakan
Ahmad, petugas sempat kesulitan memadamkan kobaran api karena tiupan
angin yang cukup kencang ditambah sempitnya akses jalan menuju titik
api.
Tak hanya itu, pihaknya juga kesulitan
mendapatkan sumber air, terlebih banyak hidran yang rusak akibat dirusak
oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Jumlah
kerugian masih dihitung. Tidak ada korban jiwa hanya beberapa warga
mengalami luka ringan karena berusaha menyelamatkan harta bendanya,"
kata Ahmad.
Kobaran api kali pertama terlihat
sekitar pukul 09.30 WIB. Saat itu, sebagian besar warga tengah sibuk
dengan aktivitas masing-masing.
Dengan cepat,
api yang berkobar langsung membesar dan menghanguskan satu persatu rumah
warga. Hembusan angin yang cukup kencang juga kian menambah kobaran api
yang terus membesar.
Dibantu warga, petugas pemadam kebakaran yang tiba di lokasi kejadian langsung berupaya menjinakkan kobaran api.
Sedikitnya,
40 unit mobil pemadam kebakaran dari Sudin Pemadam Kebakaran dan
Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) Jakarta Pusat dan Sudin Damkar
dan PB Jakarta Timur dikerahkan untuk memadamkan si jago merah.
Tiupan angin yang cukup kencang ditambah akses jalan yang sempit menuju titik api menyulitkan petugas menjinakan si jago merah.
Siti
Aminah (45) salah seorang warga menuturkan, sampai saat ini ia dan
warga lainnya belum mengetahui secara pasti dari mana asal api hingga
meluas dan membakar rumah-rumah warga.
"Penyebabnya
kita belum mengetahui, tapi tiba-tiba api sudah membesar dan warga
langsung panik. Belum lagi terdengar suara ledakan membuat kita panik,"
ujarnya.