Ledakan Elpiji Hancurkan Rumah di Purwokerto

Kamis, 30 September 2010
PURWOKERTO--MI: Dua orang luka bakar setelah terkena ledakan tabung gas elpiji 12 kilogram (kg) di sebuah rumah di Perumahan Puri Hijau Blok P-I C, Purwokerto Selatan, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (30/9). Ledakan juga membuat rumah porak-poranda. 

Dua korban adalah Juanedi Setiawan, 65, dan anaknya Yongki, 35. Peristiwa yang terjadi sekitar jam 08.15 WIB tersebut sempat menggegerkan penghuni perumahan karena suara ledakan cukup keras. Begitu mengetahui ada ledakan, warga langsung menuju lokasi kejadian dan membawa kedua korban ke RSUD Margono Soekarjo karena mereka mengalami luka bakar. 

Kepala Polsek Purwokerto Selatan Ajun Komisaris Isfa Indarto mengatakan ledakan tersebut diduga dari tabung elpiji. Apalagi, katanya, pada saat masuk ke lokasi, masih ada suara mendesis dari tabung gas. 

"Dugaan kuat memang dari tabung gas 12 kg. Namun, kepastiannya nanti akan dilakukan oleh tim identifikasi Polres Banyumas," ujar Isfa. 

Dari keterangan korban dan para saksi, ledakan terjadi sesaat setelah korban menyalakan rokok. Jadi, kata Kapolsek, kemungkinan besar memang telah terjadi kebocoran tabung gas, sehingga begitu korban mengalakan rokok, langsung terjadi ledakan. (LD/OL-04) 

Elpiji Meledak, Rumah Ludes Terbakar


28/09/2010 11:12
Liputan6.com, Grobogan: Ledakan tabung gas tiga kilogram menyebabkan rumah seorang warga bernaman Ahmad Syamsiah  di Desa Penawangan, Gobogan, Jawa Tengah, ludes terbakar, Selasa (28/9). Pasalnya, semburan api menyambar  bensin dagangan yang diletakkan tak jauh dari kompor.

Istri Ahmad, Sulistyani, yang saat itu sedang memasak mengalami luka bakar di sekujur kakinya. Wanita yang tengah hamil enam bulan itu mengalami shok. Tidak banyak yang bisa diselamatkan dari rumah korban. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.(CHR/SHA)


Harga Elpiji Tabung 3 Kg dan 12 Kg akan Sama

Sosbud / Sabtu, 11 September 2010 09:10 WIB
Metrotvnews.com, Jakarta: Pemerintah akan menaikkan harga gas elpiji tabung 3 kilogram (kg) menjadi sama dengan tabung 12 kg. Kemungkinan itu dikemukakan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono di Kompleks Istana, Jakarta, Jumat (10/9).

Namun, Agung belum dapat memastikan pemberlakuan kenaikan harga tersebut. Agung juga menolak menyebutkan berapa harga elpiji yang akan dinaikkan.

"Secara psikologis kenaikan itu belum tepat sekarang. Kenaikan akan diberlakukan jika kondisi ekonomi membaik," ungkapnya.

Sementara itu pemerintah akan terus mengupayakan pengawasan kualitas tabung dan aksesoris, serta sosialiasi penggunaan tabung gas. Subsidi tabung 3 kg akan diberikan kepada rakyat yang membutuhkan. Pemerintah sedang berupaya menghilangkan keragaman harga elpiji guna mengurangi praktik pengoplosan gas yang sering menjadi penyebab ledakan.(MI/***)

Tabung Elpiji 3 Kilogram Meledak di Sukabumi

Nusantara / Kamis, 23 September 2010 18:23 WIB
Metrotvnews.com, Sukabumi: Tabung elpiji ukuran tiga kilogram meledak di sebuah rumah makan di Jalan Pelabuhan Dua, Kecamatan Lembur Situ, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (23/9). Bagian dapur warung tersebut ludes terbakar.

Tabung meledak saat Ikah, pemilik warung, hendak mengganti tabung yang sudah habis. Tiba-tiba api di kompor sebelah menyambar tabung tersebut. Diduga regulator tabung bocor sehingga gas menyembur keluar. Ledakan pun terjadi.

Ledakan mengakibatkan atap dan dinding warung jebol. Api juga menghanguskan seluruh dapur. Ikah selamat karena berlari saat api baru menyambar.  Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Sementara kerugian mencapai puluhan juta rupiah.(Apit Haeruman/IKA)

Penimbunan Disinyalir Perparah Kelangkaan Minyak Tanah di Pamekasan

SELASA, 21 SEPTEMBER 2010 | 07:08 WIB
TEMPO InteraktifPamekasan - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menduga kelangkaan minyak tanah yang melanda 13 kecamatan di wilayah itu sejak dua pekan terakhir akibat aksi penimbunan yang dilakukan agen dan pengecer.
"Saya menduga minyak tanah dijual ke luar daerah demi keuntungan berlipat," kata Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Pemerintah Kabupaten Pamekasan Jhon Julianto, Selasa (21/9).

Menurut hitung-hitungan Jhon, jika melihat jumlah pasokan minyak tanah dari Pertamina 830 kiloliter per hari mestinya mencukupi kebutuhan minyak tanah warga Pamekasan pasca pelaksanaan program konversi gas elpiji. "Masuknya minyak tanah nonsubsidi juga mengacau harga di pasaran," terangnya.

Dari pantauan Tempo, antrean pembeli minyak tanah masih mengular di sejumlah pangkalan di Kecamatan Kota Pamekasan. Kelangkaan juga memicu kenaikan harga jauh di atas harga eceran tertinggi, yaitu antara Rp 7.000 sampai 8.000 per liter. Padahal harga resmi Pertamina hanya Rp 3.500 per liternya.

Hamid, salah seorang pemilik pangkalan minyak di Desa Talang Siring, membantah melakukan penimbunan. Menurutnya, kelangkaan ini terjadi karena Pertamina mengurangi pasokan pasca program konversi dari biasanya 5.000 liter menjadi 1.400 liter.

Hamid mengatakan setelah program konversi berjalan konsumsi minyak tanah justru meningkat tajam. Jika biasanya warga membeli lima liter, saat ini, kata dia, naik menjadi 20 liter. "Banyak LPG gak dipakai, jadi konsumsi minyak tetap, sementara pasokan dikurangi, makanya langka," jelasnya.

Kelangkaan minyak tanah ini benar-benar membuat warga susah. Hamdalah, warga Talang Siring. misalnya. harus menempuh perjalanan hampir 10 kilometer menuju Desa Karduluk yang terletak di Kabupaten Sumenep demi mendapat lima liter minyak tanah. "Mau gimana lagi, biar jauh yang penting dapat minyak. Saya takut pakai elpiji, saya belum mau mati," katanya.
MUSTHOFA BISRI

Tabung Gas Tiga Kg Meledak Lagi

Muhabar
20/09/2010 21:47
Liputan6.com, Bekasi: Tabung gas ukuran tiga kilogram meledak dan menghancurkan sebuah rumah di Jalan Ciliwung, Simpangan, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (20/9) siang. Akibat insiden ini empat orang harus dirawat di Rumah Sakit Graha Asih Cikarang. Dua di antaranya sudah diperbolehkan pulang.

Tabung gas meledak saat pembantu rumah tangga tengah memasak. Tiba-tiba terdengar ledakan dan api membesar seluruh bagian bangunan dengan cepat. Seorang korban berusaha menolong pembantu yang tengah ada di dapur. Namun nahas dia malah menderita luka bakar. Empat orang terluka dalam kejadian ini.

Untuk pengusutan lebih lanjut, kebakaran akibat kompor gas tiga kilo ini masih dalam pengusutan petugas Kepolisian Sektor Cikarang Utara. Dua korban yakni Suhandi dan Suparman masih dirawat di Rumah Sakit Ibu dan Anak Graha Cikarang. Sedangkan Wahyu dan Selamat hanya berobat jalan.(JUM)

Kompor Meledak Lagi

Kompor Meledak Lagi

BOGOR - BANYAKNYA peristiwa ledakan tabung gas di beberapa wilayah membuat warga Bogor khawatir. Karenanya, Komisi B DPRD memberikan perhatian serius guna mengantisipasi terjadinya ledakan tabung gas di Kota Bogor. Kemarin, Komisi B dan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Bogor melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa kios dan pangkalan elpiji di Kota Bogor.

Komisi B dan Disperindagkop memulai penyisiran di kawasan Batutulis dan Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan. Di kios ini, ditemukan fakta mencengangkan. Ratusan tabung gas tak memiliki label standar nasional Indonesia (SNI), terutama tabung berukuran tiga kilogram.

Tim gabungan itu melanjutkan sidaknya ke sebuah pangkalan milik Sandi di kawasan Bondongan. Di tempat ini, lagi-lagi ditemukan tabung tak ber-SNI. Selain itu, berat tabung juga kurang dari ketentuan. “Ini hanya 7,5 kg, seharusnya beratnya 8 kg. Ini isinya kurang,” terang anggota Komisi B, Muaz HD.

Sementara itu, pemilik pangkalan Sandi mengaku bila dirinya hanya menjual gas elpiji. Ia mengaku tak tahu standar tabung dan layak atau tidaknya. “Saya hanya menjual. Tabung ini dikirim agen dan kami tak pernah berani mengutak-atik isi ataupun lainnya,” terangnya, seraya menambahkan bahwa dirinya hanya membantu para pedagang yang menggunakan motor yang berkeliling ke kampung- kampung.

Setelah itu, sidak dilanjutkan ke kawasan Cipaku dan Pamoyanan. Hal yang sama ditemukan di beberapa pangkalan. Selain tak ber-SNI, berat yang beban tabung yang kurang.Tabung yang sudah penyok juga ditemukan.

Begitu pula hasil temuannya di pangkalan elpiji di Cilendek Barat. Sidak tersebut dipimpin Ketua Komisi B Budi Sulistio, didampingi Nanny Ratnwaty dan Muaz. Sedangkan dari Disperindagkop, hadir Kasi Barang dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) M Sanusi dan Kasi Perdagangan Suminto.

Melihat hasil temuan itu, Budi Sulistio menyatakan bahwa Komisi B akan mendesak Pertamina dan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) segera menarik peredaran ratusan tabung gas beserta perlengkapannya yang tak layak atau tak ber-SNI.

Berdasarkan hasil temuan saat sidak, hampir 50 persen tabung gas yang ada di sejumlah agen dan pangkalan gas elpiji di Kota Bogor tak layak edar.

“Bahkan di tiga pangkalan, kami menemukan sedikitnya lima tabung tiga kilogram bocor. Jika ini dibiarkan, berapa nyawa yang terancam,” ujar Budi di sela-sela sidak ke sejumlah agen dan pangkalan gas elpiji di beberapa pasar dan kios di Kota Bogor
sumber : www.bogor.net

Lagi-lagi Tabung Gas Meledak, Tiga Terluka

Abdul Rosyid
18/09/2010 21:11
Liputan6.com, Tangerang: Sebuah tabung gas ukuran tiga kilogram meledak di Tangerang, Banten, saat sedang diganti pemiliknya. Kejadian berawal saat Supraptono, pemilik tabung, hendak mengganti tabung gas tiga kilogram di rumahnya di kawasan Benda, Tangerang. 

Tabung gas tersebut hendak diganti lantaran Supraptono mencurigai adanya kebocoran. Namun, karena tak pernah mengganti tabung sendirian, Supraptono pun menyuruh Guntur, tukang antar gas. Malangnya, tabung gas yang bocor dan sudah diganti tak segera disingkirkan keluar rumah. Alhasil, ketika kompor dinyalakan, percikan api menyambar tabung gas yang bocor dan menimbulkan ledakan.

Selain Guntur dan Supraptono, istri pemilik rumah, Susmanti, juga terluka dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Polisi yang datang ke lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan memasang garis polisi. Dua unit tabung gas juga dibawa ke Mapolsek Benda untuk dijadikan barang bukti. (CHR/YUS)

Harga Elpiji Tabung 3 Kg dan 12 Kg akan Sama

Sosbud / Sabtu, 11 September 2010 09:10 WIB
Metrotvnews.com, Jakarta: Pemerintah akan menaikkan harga gas elpiji tabung 3 kilogram (kg) menjadi sama dengan tabung 12 kg. Kemungkinan itu dikemukakan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono di Kompleks Istana, Jakarta, Jumat (10/9).

Namun, Agung belum dapat memastikan pemberlakuan kenaikan harga tersebut. Agung juga menolak menyebutkan berapa harga elpiji yang akan dinaikkan.

"Secara psikologis kenaikan itu belum tepat sekarang. Kenaikan akan diberlakukan jika kondisi ekonomi membaik," ungkapnya.

Sementara itu pemerintah akan terus mengupayakan pengawasan kualitas tabung dan aksesoris, serta sosialiasi penggunaan tabung gas. Subsidi tabung 3 kg akan diberikan kepada rakyat yang membutuhkan. Pemerintah sedang berupaya menghilangkan keragaman harga elpiji guna mengurangi praktik pengoplosan gas yang sering menjadi penyebab ledakan.(MI/***)